“Seorang muslim hendaknya mendidik dirinya dan keluarganya, memerintahkan mereka kebaikan dan melarang dari keburukan. (Mafaatihul Ghaib Tafsir Ar-Roziy (30/527))”.
Harapan yang tidak sesuai pada manusia pasti berbuah kecewa. Harapan yang disandarkan pada Allah, meski tak sesuai keinginan, niscaya tidak akan berbuah kecewa sebab akan Allah ganti dengan yang lebih baik sesuai kadar usaha, ikhtiar, dan doa setiap hambaNya.
Sabtu, 27 Safar 1441 H
26 Oktober 2019
Adapun yang disampaikan ustazah Astrie tentang bagaimana cara mendidik buah hati kita secara islami sesuai dengan zamannya. Menurut bunda Astrie mendidik buah hati di masa ini tidaklah mudah, jerat pergaulan bebas, penyalahan narkob hingga penyebaran pornografi terus mengintai para remaja dewasa ini. Hal ini bunda ungkapak dalam sebuah puisi :
Ku tak sanggup lagi
Ku tak tahan lagi, oh sayang
Menanti selalu menanti
Berapa lama lagi
Sedang engkau tak pernah kembali
Bukan aku tak mau, bukan aku membenci dirimu
Tanyakan pada rembulan tentang kesetiaanku
Setiap malam ku menunggu dirimu….
Kita sebagai orang tua tidak boleh tinggal diam, dalam mendidik buah hati di zaman milenial ini. Orang tua jug harus memiliki parenting skill, bagaimana cara kita mendidik buah hati. Dengan latar belakang yang beragam kita sebagai orang tua harus memberi pelajaran tentang agama karena ilmu harus kita gandeng dengan agama.
Komunikasi sangat penting bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Jika anak kita ternyata tak mampu menangkap pesan-pesan yang disampaikan, janganlah kita berprasangka buruk kepada mereka. Sebaiknya kita mengambil cermin diri dan melihat kedalamnya, jangan-jangan kita juga tak pandai berkomunikasi.
Buah hati kita adalah perhiasan dunia yang tak ternilai harganya. Mererka adalah permata hati kita, tapi bisa juga menjadi ujian bagi kita. Karena itu mendidik anak haruslah selalu minta pertolongan kepada Allah. Sadarkanlah buah hati kita kepada Penciptanya, karena tanpa pertolongan dari Allah akan terasa berat.
Oleh sebab itu marilah kita didik buah hati kita dengan dua sayap yaitu ilmu yang berguna dan iman yang kokoh. Sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami taat).
Maka manggis buang kulitnya
Si hitam manis imut dan lucu
Mohon maaf atas salah kata
Semoga bersua di lain waktu…………………..
Red: EY