Dunia pendidikan Indonesia sedang berubah, dengan dentangan nyaring suara “Penyegaran Pendidikan Indonesia”. Hal ini bersamaan dengan statement Yayasan As-Shofa yang selalu menggunakan “Magic Word” sebagai kekuatan motivasi untuk selalu berubah dan berkembang ke arah yang lebih baik untuk mewujudkan “Great School”. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan “Great School” tentunya banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satunya adalah melakukan kerjasama dengan konsultan pendidikan. Kita berharap seseorang/sebuah lembaga konsultan pendidikan banyak memberikan wawasan yang luar biasa untuk mewujudkan As-Shofa sebagai “Great School” lebih cepat.
Pemilihan lembaga konsultan ini tentunya dilakukan dengan pertimbangan yang sangat panjang dan matang. Lembaga konsultan Global Learning Center Indonesia atau biasa kita sebut GLC Indonesia menjadi pilihan kita sebagai mitra untuk peningkatan mutu di As-Shofa. Perlu waktu dan pertimbangan mengapa akhirnya kita memilih GLC Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Sebagai langkah awal, kita melakukan perkenalan lebih dekat dan brainstorming dengan pihak Direktur GLC Indonesia. Kita melakukan survey ke Jakarta untuk melihat bagaimana manajemen mereka mengelola lembaga pendidikan, serta sekolah-sekolah yang bermitra dengan GLC Indonesia. Akhirnya Yayasan dan Direktur Pendidikan memutuskan untuk melakukan MOU dengan GLC Indonesia Jakarta pada tanggal 17 Desember 2013 di Yayasan As-Shofa.
Kerjasama As-Shofa dengan GLC Indonesia saat ini sudah berlangsung sembilan bulan. Untuk mendapatkan informasi dan kondisi awal tentang kebutuhan As-Shofa dalam rangka mewujudkan “Great School”, tim GLC melakukan observasi terhadap manajemen As-Shofa (Pimpinan, Guru, dan Karyawan). Hasil angket dan dokumentasi foto menjadi data yang akurat tentang kebutuhan As-Shofa dalam rangka peningkatan mutu. Selanjutnya, time frame dari kerjasama ini adalah melaksananakan training Multiple Intelligences untuk seluruh guru dan karyawan, melakukan konsultasi dan observasi, seleksi dan training untuk observer LSR (Learning Style Research), pelaksanaan LSR untuk murid TK-SD-SMP-SMA, training pembuatan teaching aids, brainstorming manajemen Yayasan dan Sekolah, revisi raport kinerja guru, karyawan, dan pimpinan, serta pencapaian-pencapaian yang direncanakan untuk satu tahun ke depan.
Mari kita renungkan catatan dari Munif Chatib berikut ini!
Sekolah itu bukan warung
Sekolah itu institusi sumber daya manusia tingkat tinggi
Butuh orang-orang yang punya komitmen dan kompetensi untuk membangunnya
Ketika hakikat belajar dikembalikan kepada hakikat manusia,
tidak semua orang bisa menerimanya,
banyak orang yang menganggap mustahil.
Namun, kami punya keyakinan,
bahwa belajar itu harus manusiawi.
Belajar itu harus menyelam dalam kondisi siswanya,
seperti sepak terjang para nabi mengajar umatnya,
penuh tantangan untuk berhasil.
Apa yang menjadi catatan pembaca tentang goresan kata-kata seorang “Munif Chatib” di atas? Moga membuka wawasan kita lebih luas tentang dunia pendidikan saat ini dan masa yang akan datang. Semoga kerjasama As-Shofa dengan GLC berjalan lancar, walaupun pasti ada tantangan untuk mencapai “Great School”.